100 Hari Menuju 2021

 

Tempo Gelato, Jogja (20/08/2020)

Enam bulan lebih, iya enam bulan lebih Covid-19 jadi trending topic di media sosial, grup whatsapp kantor, keluarga dan sahabat dekat. Sudah jadi bagian paling dekat dengan kita, bahkan beberapa pasien yang terkena Covid-19 adalah orang-orang yang kita kenal.

Kemarin begitu banyak yang memposting tentang 100 hari menuju 2021, sangkin banyaknya yang bahas di Instagram Story (IGStory) masing-masing, sudah tentu ada yang menggelitik dari dalam hati... "Woahhhhh, cepet banget waktu berlalu. Dan sudah ngapain aja ya aku di 2020 ini???"

Sebentar... sebelum merutuk diri dan panik berkelanjutan, aku iseng buka jurnal 2020 ini, membaca perlahan apa yang telah aku capai dan apa yang telah aku syukuri di tahun 2020. Ternyata... lebih banyak hal yang kucapai dan kusyukuri, iya beneran lebih banyak, dibanding yang dari tadi kutakuti karena baca IGStory orang lain :D

Yang paling kurasa adalah hubungan aku dengan anak perempuan kami, Lala.. Iya saat ini dia masih si semata wayangnya kami. Lala yang belakangan lebih banyak jadi guru di kehidupan yang super dinamis ini. Lala yang harus menghempaskan impian dia main basket di lapangan sekolah dasar perdana dia, karena Covid-19 melanda. Tapi Lala juga yang sangat cepat legowo dan tiada sedih saat tahu dia akan lalui online school dan bukannya main basket bersama teman baru di sekolah. Woah... anak kecil dan kesederhanaan berfikir mereka..

Bosan? Iya tentu kata itu pernah keluar dari bibir kecilnya, tapi bukan saat sebulan full di rumah, bukan juga dua atau tiga bulan. Tapi setelah kami orangtuanya sering mengucapkan bosan di rumah, dan itupun berbulan-bulan setelahnya. Ternyata dia sangat menikmati keberadaan kami di rumah, diskusi dan negosiasi, dari nada rendah sampai nada tinggi :), tawa hingga teriakan tangisnya, semuanya kami nikmati prosesnya. Proses sekolah hidup sesungguhnya. Bukan hanya untuk lala, ternyata juga untuk kami orang tuanya.

Ah.. andai tak ada Lala si anak kecil di antara kami berdua, trus ditambah bosan karena Corona? Entahlah jadi apa.. Puji Tuhan ada dia, meramaikan hari kami dari pagi hingga malam tiba, merelakan untuk Lala mencintai screen time seperti papanya yang suka game online tentunya dengan selingan dance sampai keringetan, ide percobaan yang suka dadakan :D.... Merelakan Lala menjauhi jurnal yang dulu sangat dia cintai, digantikan movie time bersama orang tuanya di malam hari, dari Narnia Movie hingga Harry Potter berseri-seri. Tak apa, asal ada kami di sampingnya, di dalam kamar yang dia selalu rasakan nyaman disana, di rumah yang memang bukan rumah milik kami tapi akan selalu jadi rumah tempat dia kembali saat senang ataupun sedihnya, dan itu semua karena di dalam rumah itu, ada kami kedua orangtuanya yang menerima dia apa adanya.

Untuk menutup tulisanku hari ini, ku ingin menulis sebuah lagu yang pagi ini terlintas di benakku hingga kutulis lancar di post it sambil mengetes refill pen baruku:

TANGAN TUHAN

Apa yang kau alami kini
Mungkin tak dapat engkau mengerti
Satu hal tanamkan di hati
Indah semua yang Tuhan b'ri
 
Tuhanku tak akan memberi
Ular beracun, pada yang minta roti
Cobaan yang engkau alami
Tak melebihi kekuatanmu
 
Tangan Tuhan sedang merenda
Suatu karya yang agung mulia
Saatnya 'kan tiba nanti
Kau lihat pelangi kasih-Nya
 

Have a nice day....



xoxo

-Angel-

Komentar

Workshop DIY Christmas Decoration